Senin, 26 September 2016

Garwa "Sigaring Nyawa"

10 Desember 2014, tepat jam 19.00 WIB di depan Bapak dan penghulu, disaksikan oleh keluarga, tamu, malaikat, dan seluruh penghuni alam, janji untuk menanggungku sepenuhnya kau ucapkan. Bagaimana tidak bergetar hebat seluruh tubuh ini. setelah ijab terucap, menunggu saksi mengucap "sah", bayangan semua masa kecil, ketika digendong Ibu, ketika dipakaikan baju oleh Ibu, ketika makan disuapi oleh Ibu, ketika diajari mencuci baju, memasak, membersihkan rumah, hingga akhirnya bisa menghadiahkan sebuah ijazah kepada kedua orang tuaku seketika bermain dipikiranku. perasaan haru, bahagia, sedih, bercampur menjadi satu. "Sah". kata yang sangat luar biasa terucap dari bibir saksi nikah. Tidak terasa butiran air mata menetes, bergulir dipipi, jatuh ditangan hingga akhirnya diusap Ibu, di kamar itu. Aku, wanita rapuh yang masih ingin dibimbing Ibu, hidup serumah dengan Ibu, menggantungkan hidup pada Ibu, semua harus dengan Ibu. Ketika kata "sah" menggema di ruang tengah itu, ingin rasanya memeluk Ibu lebih erat, sujud dikakinya, mencium kakinya. Iya. Seorang lelaki dengan berani memintaku dari orang tuaku. Berani. Berani menanggungku, batinku kala itu, pertama kali "nembung" ke orang tuaku. Berbagai pertimbangan telah kupikirkan, hingga aku menjawab "ya" untuk diajak bersama meniti surgaNya. Dia, lelaki yang terpaut usia 2tahun lebih tua dariku. Dia, lelaki yang kala itu seorang pegawai koperasi. Dia, lelaki dengan segala hormat dan penuh kasih terhadap orang tuanya. Dia, yang dimanapun selalu ramah. Dia, yang sering bertemu teman dimanapun. Dia....Dia...Dia... yang tidak bisa lagi kudefinisikan segala sikap dan karakternya. Bimbinglah aku ketika aku tidak bisa, tegur aku jika aku salah, dan gandeng tanganku ketika aku lupa. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kerahmatanNya untuk keluarga kecil ini, Allah selalu menjaga rejeki kita, dan Allah menghimpun kita kelak di surgaNya. Aamiin. 

Jiwaku adalah jiwamu, ragaku adalah ragamu....Untuk Ayah anak-anakku.

Kamis, 22 September 2016

Sedhih

Sedhih...Nalika ngerti yen blog sijine wis ora bisa kabuka. Pancen salahku yen ora ngrumat bakal ora kerumat. Muga blog ini minangka gantine blog sijine. Bisa ngupaya nulis supaya bisa migunani marang sasama.
Nuwun
http://endahlagisinau.blogspot.co.id/