Selasa, 31 Desember 2019

Kita (tidak) Sedang Berpisah

Kuurai satu demi satu perjalanan yang telah memberiku guncangan, dan dari guncangan itulah Tuhan menguatkanku.

Sembah nuwun, Gusti. Engkau
benar-benar membuktikan berkuasa penuh atas hidupku. Sungguh. Kehilangan yang sangat berharga, mengganti dengan yang lebih berharga. Membelajariku untuk terus positif di tengah diri yang kadang timbul rasa naif. Memberikan kenangan indah, hanya terkadang hati belum bisa terarah.
Jika dengan sengit terbesit, untuk apa hidup? Lantas bagaimana syukur itu akan tetap meletup dalam hati dan mulut?

Gusti,
Seharusnya setahun lalu, aku sudah mulai menghitung tinggal berapa hari raga ini mendampingi. Tetapi aku kalah, dengan  kode kehidupan yang sering Kau tunjukan. Penghujung 2018, kala itu. Kelelahan terlihat nyata, dan petunjuk-Mu tak kuhiraukan adanya.
Tahun mengganti dengan pasti. Dan (kembali) seharusnya kusudah menghitung daun dalam lauhul mahfudz yg bertulis namanya sudah mulai gugur. Malaikat telah mengikuti kita. Dan aku (tetap) dengan keegoisanku. Bertaruh manja tak hirau akan lelahnya.
Januari-berjalan apa adanya tiap hari. Dan dosa yang tak sempat kumintakan maaf sudah kulakukan tanpa insyaf. Kakak, aku telah membelah rumah yang sudah kau bangun dengan indah.
Maaf😣😣

Februari-berjuang bersama, kita lakukan tanpa lelah untuk mereka. Demi mengajari pengalaman yang bermakna. Lagi, aku lalai menghitung berapa lembar lagi daun maut itu terbawa malaikat yg siap mencabut.
Keegoisanku bertambah dikala lelah. Menjadikanmu sasaran disetiap kelelahan-kelelahan yang kuciptakan. Dan tanpa merasa, bahwa nyawa tinggal menghitung harinya, Kakak selalu hadir memberi warna untuk kita.
Ah, Februari memang pengalaman luar biasa. Terimakasih, Kak😉

Maret-malaikat tentu tak lepas dari sekitar dan sudah mulai mengitar. Sambatmu tak asing ditelingaku. Dan anggapku, hanyalah sambatan biasa dan masih bisa bertahan layaknya hari sebelumnya. SALAH. Awal Maret tgl 4, dini hari. Bagaimana tak kuseduhkan kehangatan setibamu datang dari perjalanan. Kak... Tinggal hitungan jam, kita tak akan bersua dan terpisah dengan alam yang berbeda. Dini hari, malaikat tanpa pandang bulu, mencabut nyawamu. Pelan tapi pasti, entah dari kapan merasakan sakaratul maut yang katanya sakitnya tak tertahankan. Tetapi Allah begitu memudahkanmu. Dengan dengkuran kerasmu, membangunkanku. Bodohnya, nyawaku belum genap ketika nyawamu sudah tidak akan menetap. Gusti, masih nyata dalam ingatan, bagaimana indahnya kematianmu yang meninggalkanku tanpa pesan.
Seperti orang tidur yang tak ingin terbangun. Kuguncangkan tubuh yang setiap malam kupeluk tanpa beban. Dan detik itu-aku kehilanganmu. Maret-terimakasih aku kehilangan dia yang aku sayang ☺️

April-Desember.... Tak bisa kurangkai cerita dengan lengkap. Bagaimana tubuh yang lunglai ini harus kembali kubangkitkan dengan pasti.
Mei yang seharusnya kurayakan dengan  bertambahnya usiamu, kini hanyalah tinggal bulan tanpa makna yg dalam. Anniversary ke-5 di Desember yang seharusnya kunikmati dg makna bersamamu, tinggallah suatu yang ingin kulupakan tanpa harus kutinggalkan kenanganmu.


Kakak, terimakasih. 2019 telah mengajariku, membelajariku manusia dengan segala ego yang telah dihantam dengan kehilangan.
Aku sudah tidak ingin menangis atas kepergianmu. Karena mati adalah pasti.
Jika suatu saat ada bulir yang mengalir itu hanyalah simbol kerinduanku atas kehadiranmu. Bukan karena kehilanganmu. Aku mencintaimu - dan ikhlaskan aku untuk merangkai kebahagianku. Yang kulakukan tak lagi karena keinginanku, tetapi demi keluargaku. Jika kita tak bertemu di Jannah-Nya karena ketetapan-Nya, biarkan do'a tetap menjadi jembatan rindu kita.

Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih

10 Desember 2014 - 4 Maret 2019
-Adek-

Senin, 07 Oktober 2019

RAIMUNA CABANG KE-V KWARTIR CABANG REMBANG TAHUN 2019


Raimuna Cabang Ke-V Rembang 2019 merupakan sebuah kegiatan yang diagendakan setiap 3 tahun sekali , dimana para pramuka penegak dan pandega saling bertemu dalam bentuk perkemahan besar. Acara ini , tepat di selenggarakan oleh DKC Rembang sebelum peringatan Hari Pramuka yaitu tanggal 13 Agustus - 16 Agustus 2019 tepat jatuh pada hari Rabu-Jumat. Bumi Perkemahan Karang Sari Park , Sulang adalah tempat dimana perkemahan besar ini dilaksanakan dengan partisipasi para peserta yang datang dari berbagai wilayah termasuk diluar Kecamatan Rembang. Salah satunya ialah SMAN 1 REMBANG , yang berkedudukan d Jl. Gajah Mada No.5 , Mundu , Magersari Kec. Rembang Kab.Rembang Jawa Tengah. Dimana Kami, mengirimkan 20 orang tingkat penegak bantara sebagai perwakilan untuk membawa nama Ambalan Kamajaya-Kamaratih dalam event yang diadakan oleh DKC Rembang tersebut.
Mulai dari tahap awal persiapan sampai dengan terjun langsung dalam kegiatan , Ambalan kami berusaha dengan maksimal untuk merencanakan dan mempersiapkan seluruh syarat dan ketentuan dalam mengikuti Raimuna Cabang ke-V. Banyaknya event dan kompetisi yang diselenggarakan , menjadikan Ambalan Kamajaya-Kamaratih sangat antusias untuk berpartisipasi terjun kedalamnya. Mulai dari kompetisi di bidang tali temali atau yang biasa dikenal dengan pionering , membuat karya sinematografi , Joget komando indah , duta raimuna , ranking 1 hingga sampai penilain K5. Dalam menghadapi ajang kompetisi ini, ambalan kami menampilkan konsep yang berbeda sebagai ciri khas dan identitas pramuka SMAN 1 REMBANG. Konsep Budaya Jawa adalah tema utama yang kami pilih. Segala sesuatu yang kami tampilkan dalam kapling perkemahan adalah nuansa budaya jawa. Mulai dari bentuk gapura , tulisan aksara jawa , dan alat-alat yang bernilai budaya jawa.
Di Bumi Perkemahan Karang Sari Park , kami menjalankan banyak aktivitas yang dilaksanakan bersama-sama. Mulai dari mendirikan tenda , gapura , memasak , mencuci piring dan sebagainya. Semua diatur dan dirancang sedemikian rupa agar perkemahan kali ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pada hari pertama kami sampai di buper , hal pertama yang dilakukan adalah mendirikan tenda , gapura dan pagar . Dimana dalam raimuna ini, kapling yang disediakan harus diiis dengan 3 tenda . Yaitu tenda dapur, tenda tamu, serta tenda tidur. Selain ketiga tenda tersebut , terdapat pula perpustakaan sederhana , rak sepatu , dan jemuran. Yang tak kalah pentingnya adalah memasangkan gunungan yang telah di buat , pada bagian tengah.Setelah semua terselesaikan , beberapa anak bertugas menjaga tenda dan sisanya mengikuti kegiatan yang menjadi agenda panitia.

 Pukul 14.00 , kompetisi pionering di hari pertama mulai. Ambalan kami mengirim kan masing-masing 3 anak dari Kamajaya dan Kamaratih. Ajang pionering diikuti oleh semua peserta di lapangan yang telah disediakan. Dalam lomba ini, panitia memberikan waktu 2 jam untuk bisa menyelesaikan konsep pionering yang telah ditentukan masing-masing peserta dengan maksimal tongkat yang di gunakak adalah 50 buah utuh. Semua peserta menggunakan kaos lapangan dan scraf dari masing-masing ambalannya. Sementara 3 anak perwakilan dari masing-masing ambalan mengikuti ajang pionering, sisanya mengikuti sosialisasi saka dalam tenda giat yang telah ditentukan. Namun, sebeluk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan panitia , setiap peserta wajib datang ke kelurahan untuk menyerahkan buku kegiataan , sebagai tanda bahwa peserta mengikuti kegiatan yang dijadwalkan. Pada malam hari , kami makan bersama dengan peneranhan  dari lilin-lilin yang telah di pasang di setiap sudut sesuai konsep awal ambalan.  Setelahnya , beberapa anak bertugas mengikuti upacara pembukaan dan seperti biasa , 2 anak bertugas menjaga tenda.
Hari kedua , Pukul 04.30 kami bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh . Kemudian mengikuti senam pagi dengan menggunakan kaos olahraga berscarf. Setelah selesai senam , kami berkumpul untuk makan pagi bersama yang sebelumnya 2 anak di tenda telah memasak menu makanan berupa nasil dan pecel dengan lauk telur juga tempe. Kami bekerjasama setiap melaksanakan kegiatan yang ada. Di hari kedua ini, ajang ranking 1 diselenggarakan pada pukul 13.00-14.00 . Dimana soal yang diberikan berkaitan dengan kepramukaan indonesian dan dunia. Selan rankinh 1 , seleksi tertulis bagi kompetisi duta raimuma juga dilaaksankan bersamaan. Bagi peserta ranking 1 , wajib membawa papan tulis putih berukuran sedang ,spidol dan juga penghapus. Dimana setiap ambalan mengirimkan 4 perwakilan dan 2 perwakilan untuk duta raimuna. Di hari ini juga , seleksi duta raimuna tahap pasca seleksi tertulis di laksanakan.
Hari ketiga , seperti biasa kami mengikuti senam pagi dan melaksanakan sarapan pagi . Selanjutnya , melaksanakan kegiatan seusai jadwal. Pada malam hari, ajang presentasi karya sinematografi. Dimana setiap ambalan mengirimkan 3 perwakilan 6 perwakilan untuk mempresentasikan hasil produksi sinemanya yanh berkaitan dengan identitas ambalan masing-masing sekolah. Namun, sebeelum sampai ke tahap ini, masing-masing contingen mengirimkan karya sinemamya sebelum memasuki hari H raimuna cabang dilaksanakan. Dalam tahap ini, diambil 10 contingen dengan karya terbaik menurut juri. Setiap perwakilan contingen maju secara acak dan mempresentasikaj bagaimana mekanisme pembuatan karya tersebut. Selanjutnya, juri memberikan komentar atas karya yang ditampikan dan beberapa saran atau masukan . Setelah semua berkesempatan maju untuk presentasi di depan , juri menyimpulkan dan menjelaskan sekilas mengenai karya sinematografi. Semua peserta kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat.

SEBANYAK 337 ANGGOTA, DITERIMA MENJADI TAMU AMBALAN KAMAJAYA-KAMARATIH GUDEP 10-125/0-126


Kepramukaan Model Blok dan Penerimaan Tamu Penegak Ambalan (PTPA) 2019 merupakan kegiatan yang bermuara di pangkalan SMAN 1 REMBANG. Dilaksanakan setiap memasuki ajaran baru dengan mengadakan perkemahan pramuka model blok dan penerimaan tamu ambalan penegak. Kegiatan ini diagendakan untuk menyambut para calon penegak menjadi bagian dari ambalan Kamajaya-Kamaratih Gugus depan 10-125/10-126. PTPA 2019 tepat dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu tanggal 26-27 Juli. Dimana kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta kelas X dengan berbagai pengarahan dari sangga kerja pada masa bakti 2019/2020. Selain itu, banyak dari kakak tingkat yang ikut berpartisipasi membantu melancarkan dan memeriahkan acara yang berlangsung.
Seluruh acara kegiatan telah dirancang dan disepakati bersama. Dimulai dari penentuan tanggal dilaksanakannya kegiatan sampai dengan hari pelaksanaan. Kegiatan berbentuk, Kepramukaan Model Blok, Outbond, scouting skills, senam, tarian semaphore , menjadi beberapa acara yang mendukung kegiatan Kepramukaan Model Blok dan Penerimaan Tamu Penegak Ambalan (PTPA) kali ini. Diawalai dengan Kepramukaan Model Blok yang diisi oleh pembina, dengan pemaparan materi umum tentang kepramukaan yang ada di SMAN 1 REMBANG. Setelah kegiatan Kepramukaan Model Blok dilanjutkan dengan kegiatan Penerimaan Tamu Penegak Ambalan (PTPA) yang diawali dengan kegiatan basuh muka oleh seluruh peserta dan sangga kerja saat akan memasuki bumi perkemahan yang menjadi pengantar awal dimulainya PTPA. Kemudian disusul dengan upacara adat ambalan dan upacara pembukaan. Prosesi adat ambalan ini dilaksanakan oleh Pengurus Harian(PH) dan dipimpin oleh seorang pemangku adat dari Kamajaya. Amsal pramuka menjadi salah satu adat ambalan , dimana seluruh peserta mengangkat hasduk di depan dada sebelah kiri, diiringi dengan pengucapan sandi ambalan oleh kakak sangga kerja.
    
Selanjutnya, upacara pembukaan dibuka dengan sambutan dari Bapak Kepala SMA NEGERI 1 REMBANG yang diringi dengan prosesi pindah golongan terlebih dahulu. Dimana prosesi ini dimaksudkan bahwa peserta kegiatan bukan lagi bergolong pramuka penggalang, tetapi sudah naik tingkat menjadi penegak. Prosesi pindah golongan dilaksanakan dengan pelepasan emblem dan ring hasduk, yang semula bergolongan penggalang, diganti dengan golongan penegak. Penyematan tanda peserta PTPA adalah kegiatan selanjutnya ddalam rangkaian upacara pembukaan. Sedangkan, penyematan tanda peserta PTPA dilakukan dengan pemakaian kalung ID CARD yang menjadi syarat utama untuk ikut dalam kegiatan PTPA 2019. Seluruh peserta harus memasang foto menggunakan seragam pramuka penggalang lengkap dengan atributnya di dalam tweebon yang telah disediakan.

Setelah prosesi upacara selesai, disajikan tarian semaphore yang dilakukan oleh kakak bantara kamaratih. Dengan alokasi waktu yang telah diatur, setelah menyaksikan tarian semaphore, kemudian seluruh peserta PTPA diarahkan untuk berbaris membentuk formasi 58 sebagai persiapan menyambut Hari Pramuka ke-58. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah pendirian tenda, scouting skills yang berbentuk pembuatan pionering, dan outbond yang dilaksanakan dengan waktu yang bersamaan. Setiap sangga harus mampu membagi tugas dengan alokasi waktu yang terbatas. Disanalah pendidikan karakter untuk bekerja sama ditanamkan.


            Kegiatan outbond dibagi menjadi 3 permainan. Diantaranya yaitu estafet sarung , estafet tepung dan jembatan koran. Masing- masing dari permainan tersebut dibagi menjadi 3 pos. Ketika akan memasuki pos 1 setiap sangga harus bersama dengan sangga lainnya yang telah ditentukan. Berlaku pula untuk pos-pos lainnya. Seluruh peserta yang mengikuti outbond ,wajib mengenakan kaos lapangan danmengukuti intruksi yang diberikan oleh kakak bantara yang bertugas di pos-pos tertentu. Sangga yang memenangkan permainan berhak memberikan hukuman kepada sangga lain yang kalah. Kemudian melanjutkan ke pos-pos berikutnya.
Selain itu, kegiatan mendirikan tenda bersamaan pula dengan pionering. Pionering dilakukan dengan menyusun tongkat sebagai tiang bendera. Seluruh peserta diberi kebebasan untuk menentukan model pionering sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Selama proses pembuatan pionering , kakak sangga kerja selaku juri senantiasa mengawasi dari awal sampai akhir pembuatan. Setelah semua kegiatan tersebut berlangsung, peserta istirahat, sholat, dan makan. Ketika pukul 20.15 Upacara api unggun digelar. Api unggun merupakan sebuah kegiatan yang digelar setiap terdapat perkemahan pramuka dengan alunan tepuk tangan dan nyanyian riang dari seluruh peserta sebagai wujud persaudaraan. Joget komando persembahan dari Pramuka angkatan 55 SMAN 1 REMBANG ikut mengiringi berkobarnya api unggun malam itu. Memeriahkah suasana dengan tarian-tarian kreasi dan iringan musik budaya. Menambah kerasnya tepuk dari seluruh peserta.




Acara berikutnya disusul dengan pentas seni dari masing-masing kelas. Setiap kelas wajib menampilkan pensi sesuai dengan tema yang telah diundi sebelumnya. Dengan kreatifitasnya , peserta mampu menampilkan pensinya masing-masung dengan baik dan menarik. Setelah semuua kelas menampilkan pemsimya , siswa diharuskan untuk tidur karena esok hari akan melakukan penjelajahan. Tetapi, pada pukul 02.00 siswa dibangunkan untuk berkumpul di lapangan basket, guna untuk renungan dan mengambil badge ambalan sebagai simbolis, bahwa seluruh peserta diterima menjadi anggota baru di ambalan Kamajaya-Kamaratih Gugus depan 10-125/10-126. Renungan malam selesai jam 04.00 dilanjutkan dengan sholat subuh berjamaah. Setelah itu waktunya bersih diri dan senam pagi. Pada saat senam berlamgsung , 2 anak menyiapkan makanan untuk sarapan sedangkan yang lain tetap mengikuti senam. Dan setelah sarapan, siswa persiapan untuk jelajah.
Jelajah tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Dibagi menjadi 5 pos dengan jalur yang berbeda antara sangga pa dan pi. Masing-masing pinsa diberi kartu kendali untuk menandai bahwa, sangga yang dipimpin telah memasuki masing-masing pos dengan meminta tanda tangan dari kakak bantara yang berjaga. Selain itu, setiap sangga diberi tantangan dengan melakukan rally foto di tempat-tempat tertentu sepanjang rute penjelahan yang telah diatur sesuai klue yang diberikan. Sangga yang berhasil menebak dengan benar , akan mendapatkan hadiah dari panitia setelah kegiatan penjelahan selesai.
Dan inilah akhirnya, upacara penutupan. Sama seperti pada upacara pembukaan, para peserta upacara dibariskan persangga. Dalam upacara penutupan ini, dilakukan pelepasan ID Card sebagai tanda bahwa kegiatan PTPA telah selesai. Setelah upacara penutupan dilanjutkan dengan upacara adat ambalan seperti saat upacara pembukaan. Sebelum peserta dibubarkan, pengumuman sangga tergiatpun dilakunan. Pemenang sangga tergiat mendapatkan hadiah sederhana, yaitu kalung dari makanan ringan. Sederhana namun indah dan mengesankan. Setelah itu peserta dibubarkan dan berakhir pula PTPA tahun 2019.











































































































































































DIGANDENG POLSEK REMBANG KOTA, BAWA PULANG TIGA PIALA

PERTIKARACAB

Apa yang dimaksud dengan PERTIKARACAB? Mengapa dan bagaimana PERTIKARACAB ini dilakukan? PERTIKARACAB merupakan kepanjangan dari Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara Cabang yang berupa kegiatan penegak Satuan Karya  Bhayangkara dibawah naungan POLRI yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia. Saka Bhayangkara dapat dibentuk hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam. Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 7-8 September 2019 yang bertempat di buper Mapolres Rembang. Mengangkat tema mewujudkan Pramuka Saka Bhayangkara yang Kreatif, Inovatif, Berwawasan dan Patuh hukum, diharpkan kegiatan ini mampu menciptakan generasi zaman sekarang yang berguna serta aktif dalam berkarya di gerakan Pramuka.
Upacara pembukaan Pertikaracab resmi dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong kaMabi Saka Bhayangkara (Kapolres) Rembang ,pengibaran bendera pertikara dan penyematan tanda peserta kepada perwakilan peserta yang waktu itu diikuti oleh 152 peserta. Selain peserta pertikara upacara juga dihadiri  tamu undangan yang berpartisipasi dalam pertikara tersebut. Dalam perkemahan ini, setiap ranting (kecamatan) wajib mengirim anggota Saka Bhayangkara untuk mengikuti perkemahan ini sebanyak 16 anak yang terdiri atas 2 sangga Pa/Pi dan setiap sangga ada 8 anggota. Selain itu,setiap kontingen ada bindamping dan perwakilan dari salah satu anggota DKR Rembang sebagai pinkon atau pimpinan kontingen.
Serangkain acara yang diselenggarakan berlangsung tepat waktu yang ditentukan. Upacara pembukaan,Parade Devile, rangking satu,api unggun dan Adventure krida memiliki kesan dan manfaat tersendiri bagi peserta Pertikaracab.Selama berlangsungnya acara dijalankan dengan tertib dan terkandung jiwa kepemimpinan yang tangguh.
Pramuka SMA Negeri 1 Rembang yang ditunjuk sebagai peserta pertikara yang mewakili kontingen Rembang berperan aktif dalam setiap kegiatannya. Dengan penuh rasa tanggung jawab kontingen ini menjalankan amanat dan perintah dari anggota Polsek Rembang yang membimbingnya selama proses latihan. Kepatuhan yang dimiliki mampu meraih berbagai prestasi di beberapa perlombaannya. Prestasi yang diraih diantaranya yaitu Krida adventure juara 2(pa),K3 juara 3(pi),Rangking 1 juara 1 (pi).
Perkemahan yang berlangsung selama dua hari satu malam ini diakhiri dengan upacara penutupan. Pada sesi acara terakhir ini ditutup dengan penurunan bendera Pertikaracab dan pelepasan tanda peserta.Selain itu,ada juga puncak acara yaitu pemberian piala kepada peserta pertikara yang memperoleh prestasi selama perkemahan berlangsung.

KIRAB BENDERA, RAYAKAN HUT PRAMUKA DI KECAMATAN REMBANG





Rembang(13/8/2019), diadakan kirab bendera dalam rangka merayakan Hari Pramuka ke-58 yang jatuh pada tanggal 14 Agustus 2019. Kirab bendera yang diadakan oleh Kwartir Ranting Rembang pada tanggal 13 Agustus 2019 ini bertempat di Taman Borotugel dan berakhir di depan rumah dinas wakil bupati Rembang. Kirab bendera ini diikuti oleh beberapa peserta, mulai dari siaga sampai penegak. Ambalan Kamajaya-Kamaratih Gugus Depan 10-125/10-126 yang berpangkalan di  SMA Negeri 1 Rembang juga mengikuti kirab bendera tersebut dan menjadi peserta dengan nomor urut terakhir dari golongan penegak, yakni nomor urut 4. Meskipun di urutan terakhir tetapi semangatnya masih berkobar, ya....
                       
Berbeda dengan kegiatan tahun sebeumnya, yang dibumbui dengan perlombaan, untuk kegiatan tahun ini bersifat menghibur dan tanpa ada penilaian. Begitu pula dengan teknis peserta yang sebelumnya selalu dibedakan untuk penegak putra dan putri, maka untuk tahun ini peserta diambil menyeluruh tiap pangkalan. Untuk pangkalan SMA Negeri 1 Rembang sendiri mengeluarkan 18 penegak Putra dan 18 Penegak Putri, 2 anggota penegak Putra sebagai pembawa panji (bendera) dan 1 anggota penegak Putri sebagai maskot dalam pangkalan kami.
Di pos pemberangkatan, bertempat di Taman Borotugel, setiap peserta harus menampilkan yel-yel yang dimiliki. Yel-yel tersebut digunakan sebagai awal pembakar semangat para peserta, sehingga yel-yel tersebut harus ada unsur kekompakan dan semangat yang membara. Setelah yel-yel, para peserta diberangkatkan oleh panitia. Peserta berjalan dengan penuh semangat. Di tengah perjalanan salah satu anggota kirab memimpin untuk menyanyikan yel- yel untuk memicu semangat anggota- anggota lainnya dan untuk mencairkan suasana, tak hanya itu dengan nyanyian tersebut juga menarik masyarakat yang melihat.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, sampailah para peserta di depan rumah dinas wakil bupati Rembang. Didepan panggung penghormatan itulah para peserta wajib menampilkan atraksi sebagai bentuk kreatifitas dari masing-masing peserta.
Untuk Pangkalan SMA Negeri 1 Rembang sendiri menampilkan atrakti yang unik  yakni gerakan pertama adalah melakukan penghormatan, yang diikuti penampilan formasi cantik untuk Ambalan Kamaratih dan dilanjutkan gerakan Avatar untuk Ambalan Kamajaya. Tak hanya gerakan variasi, Pangklan kami jugamenampilkan puisi bertemakan Semangat Dewa Kamajaya dan Dewi Kamarath yang dilakukan oleh 2 orang anggota Putra dan Putri, diikuti dengan gerak tari nyanthing oleh anggota yang lainnya sebagai pengingat atau simbol kebudayaan Kabupaten Rembang yang dibeberapa tempat masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin batik. Setelah penampilan dari panggung kehormatan, berakhir pula rangkaian kegiatan Kirab Bendera tahun 2019.

Upacara Hari Pramuka, di SMANSA

Tanggal 14 Agustus merupakan tanggal untuk peringatan Hari Pramuka atau disebut dengan Praja Muda Karana. Rabu, 14 Agustus 2019, para Pramuka di Tanah Air memperingati hari kepanduannya, Pramuka yang ke-58. Sesuai edaran, maka dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah memeriahkan Hari Pramuka dengan melakukan upacara bendera.
Pramuka sendiri merupakan sebuah kegiatan pendidikan non-formal untuk mengembangkan ketangkasan dan pembentukan karakter. Lalu, kenapa tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia?
Dilansir dari RRI Voice of Indonesia, Pramuka sudah ada sejak abad 20 dan baru diresmikan pada 1961 di Indonesia. Gerakan pramuka di Indonesia biasa diikuti oleh para siswa tingkat SD sampai SMA dengan penggolongan, Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. Sejarah pramuka tentu tak lepas dengan peran tokoh yang sangan familiar yakni Boden Powell yang disebut dengan bapak Pandu sedunia. Karena belian-lah, diprakarsai dan dikenalkan kegiatan yang mendidik dan bersifat alam terbuka yaitu gerakan pramuka di abad ke-20.
Sedangkan di Indonesia gerakan pramuka sendiri justru diinisiasi oleh sejumlah organisasi yang telah dibentuk pada masa kemerdekaan yang diperkuat oleh Sumpah Pemuda pada 1928. Banyaknya organisasi kepanduan Indonesia membuat dibentuklah Persaudaraan Antara Pandu Indonesia (PAPI) pada 23 Mei 1928, yang mewadahi organisasi-organisasi tersebut.  Namun pada masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri.
Usai proklamasi kemerdekaan, barulah tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia. Setelah itu digelar Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta yang mengahasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Organisasi tersebut diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947. Kemudian pada 1961, Gerakan Pramuka akhirnya terbentuk dengan latar belakang banyaknya organisasi kepanduan di Indonesia.
Pada 14 Agustus 1961 dilakukan pelantikan Mapinas (Majelis Pimpinan Nasional), Kwarnas (Kwartir Nasional) dan Kwarnari (Kwartir Nasional Harian) di Istana Negara di Jakarta, serta penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka. Saat itu Presiden Soekarno menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia yang diserahkan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Setelah itu, setiap 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia. Saat ini Gerakan Pramuka Indonesia dipimpin oleh Budi Waseso yang pernah menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Dalam rangka Hari Pramuka, setiap sekolah diwajikan utuk memperingatinya. Salah satu wujud dalam rangka memperingati Hari Pramuka yaitu, dengan melaksanakan upacara bendera dengan memakai seragam pramuka lengkap.
Di SMA Negeri 1 Rembang juga memperingati Hari Pramuka tersebut. Dalam rangka memperingati Hari Pramuka, SMA Negeri 1 Rembang melaksanakannya dengan upacara bendera dengan memakai seragam prammuka lengkap. Di dalam upacara tersebut, saat pembina upacara menyampaikan amanatnya yaitu mengenai kegiatan Pramuka. Yang disampaikan pembina upacara mengenai Pramuka sangatlah luas, dari sejarah dari pramuka hingga sekarang serta harapan untuk pramuka-pramuka di Indonesia. Diakhir upacara, semua peserta upacara menyanyikan lagu Mars Pramuka yang di pimpin oleh petugas. Di hari itu, suasana sangat cerah meskipun sedikit panas tak menyurutkan semangat warga SMA Negeri 1 Rembang untuk mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Pramuka.


-Humas Dewan Ambalan 2019/2020-