Senin, 06 Januari 2020

Emp(a)ty



Hari ke-6.

Tergelitik hati menikmati ini.

12.05 WIB.
Undangan tersebar melalui pesan elektronik, dua hari yang lalu.
Kali ini berbeda. Menunggu 20 menit lamanya tanpa ada gemingan langkah sesalan keterlambatan. Ah, Senin ini memang beda. Jam pelajaran tak seperti biasanya. Hujan tak kunjung reda, upacara-pun tiada. Istirahat yang seharusnya terjeda lama, kali ini harus menerabas karena terpisah hanya bikin resah.

Mencoba memahami.
Kesempatan ini hanya ingin mengajari. Rasa empati tak hanya sekedar meng-iya-kan diri.
Berbagi dalam segala kondisi, dengan hati riang, beraktualisasi.

Semenit, di pukul 12.06WIB, datang satu badan dengan harapan tertinggal dan dengan langkah percepatan. Ternyata harapan tak sesuai realita. Begitu adanya. Yang diharap berempati, yang didapat empty. Selanjutnya, melalui cara sedikit memaksa, mulai berdatangan 1, 2, 3 dan seterusnya sampai ber-15 berkumpul bersama.
Tersepakati apa yg tersosialisasi. Semoga mampu menjadi jariyah sampai akhir nanti.

Nak, lepas dari apa yang kau berikan, semoga empati-empati yang tersalurkan biar menjadi hiasan kebaikan. Tetap dan terus hiasi hati dengan dengan empati, jangan sampai empty. 


Rembang, 6 Januari 2020
Ibu yang menunggumu, wahai insan yang berilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar