Sangat kerdil, ketika tubuh disentil. Dengan sakit, raga tak bisa berkelit. Bagaimana bisa untuk biasa jika yang semula bergerak bebas kini harus yg terkulai lemas.
Tuhan tahu kapan waktu istirahatmu. Dipaksakan semaumu, Tuhan-pun akan menghentikanmu. Caranya, pasti tak akan kau sukai. Hanya Tuhan ingin melihatmu lebih mensyukuri.
Sakit.
Waktumu memanjakan diri.
Waktumu berhenti.
Waktumu berpikir kembali.
Sampai mana kau telah bergerak, sampai mana kau bertindak, hingga Tuhan harus menegurmu, dengan sakitmu.
Terimakasih, Tuhan.
Diingatkan kembali untuk terus mensyukuri.
Nikmat sehat yang tak bisa dibeli, dengan apapun tak akan terganti.
Fabiayyi alaai rabbikuma tukadzdzibaan....
Nikmat Tuhan mana yang kau dustakan....
Merasakan pahit saat makan....
Keceriaan yang terasa ditahan....
Gerak-pun tak bisa dibebaskan....
Terimakasih, Tuhan.
Atas sakit yang Kau anugerahkan.
Rembang, 13-16 Januari 2020
Manusia ringkih dalam sakitpun tetap berdalih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar